![]() |
Komitmen (Sumber: segiempat.com) |
Sungguh, sulit rasanya
untuk mengerti apa yang tersimpan di balik selubung kalbu. Ini bukan hanya
sekedar simpati, ada gairah di sana: untuk memiliki!
Ya, bukankah itu makna
dari berjodoh? Kepemilikan mutlak?! Kau dan aku terikat oleh sebuah tali
hubungan sakral yang disebut pernikahan. Kau menjadi milikku, dan aku jadi
punyamu. Tak ada yang lain yang boleh menyentuh, walau sekedar melirik dari
sudut mata mereka.
Bukan hanya sebagai
pelegalan untuk melakukan hubungan seksual. Lebih dari itu, kau dan aku
berupaya untuk saling menegosiasikan dua dunia kita yang bertolak belakang agar
dapat berjalan beriringan.
Setiap langkah yang ku
ambil akan selalu mempertimbangkan kehadiranmu. Tiap keputusan yang kau buat
akan selalu melibatkanku. Kita tak lagi sendirian, melainkan berlari bersama.
Apa yang ingin kau raih, apa yang mau ku dapat, maka kita lah yang saling
menopang agar tak ada dari kita yang terjatuh.
Berjodoh tak sekedar
masalah hati!
Yang kau sebut dengan
cinta itu tak bertahan selamanya. Cinta selalu punya alasan tersendiri untuk
hadir. Apakah karena rupamu yang menawan, emas yang terhampar bagai samudera,
kecerdasan yang mengagumkan, atau perilaku yang memikat? Lalu ketika sebab
timbulnya cinta itu hilang, akankah kau tak lagi punya alasan menginginkanku?
Dan kita akhirnya berhenti berjodoh?
Bukan! Itu bukan
berjodoh! Tapi itulah yang kusebut pemuasan ego dan nafsu.
Jika kau turuti egomu,
kau tak kan pernah puas. Tak kan bisa kau berhenti mencari hal lain sampai
hasratmu terpenuhi. Lalu untuk apa kita berjodoh jika kita tak lagi
bersesuaian?
Berjodoh adalah
keberanian berkomitmen. Kau lepaskan semua kekeraskepalaanmu, tapi jangan
lepaskan mimpimu! Mimpi itu harusnya kau bangun denganku. Kau dan aku berjanji
untuk membangun peradaban. Kita meyakini kita bisa mengubah dunia hanya jika
bersama. Walau apa terjadi, tetaplah kita bersama.
Tapi kau pun tak bisa
memaksa berjodoh dengan siapa.
Kau hanya berlakon di
dunia ini. Ada tangan tak terlihat yang bermain di belakang layar. DIA yang
menulis skenario hidup yang harus kau perankan. DIA yang menentukan garis hidup
pertemuanmu. DIA lah yang jadi sutradara dalam ceritamu.
Maka berjodoh tidak lagi cuma
hasrat, kepemilikan, dan komitmen.
Kau harus meminta DIA
untuk saling mempertemukan kalian. Kau pun harus yakin jika DIA akan memberikan
segala yang terbaik untuk kalian.
Selanjutnya kau pun hanya
harus menunggu...
No comments:
Post a Comment