Sudah kubilang padamu, jangan menanti bila tak sanggup menunggu! Tapi tetap saja kau lakukan itu. Mengapa kau sebodoh itu? Apa yang kau harapkan dari seorang pemimpi macam aku?
"Aku cinta padamu." Itu yang kau bilang padaku.
Cintalah alasanmu melakukan rutinitas menjemukan: menunggu!
Cintalah alasanmu tetap setia pada si lugu berambisi besar ini.
Cintalah alasanmu untuk tak kan pernah meninggalkanku berjalan sendiri menopang cita-citaku
Kau selalu menangis tiap aku pulang larut malam.
"Aku mencemaskanmu." Begitu katamu padaku.
Kau selalu menangis tiao aku lembur di Sabtu-Minggu.
"Aku merindukanmu." Begitu ujarmu padaku.
Kau selalu saja menangis...
Aku memang tak peka...
Tak kubawakan kau setangkai bunga tiap aku pulang ke rumah, karena aku telah tertekan beban pekerjaanku.
Tak kuajak kau pergi berjalan-jalan, karena aku terlanjur sibuk dengan urusan kantorku.
Namun kulakukan itu untukmu...
Aku menaklukkan dunia untuk kupersembahkan padamu.
Aku membanting tulang untuk mencukupi keperluanmu.
Aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu.
"Cinta kita ini adalah cinta yang sampai mati," kataku suatu hari padamu. Kau menangis lagi sambil memelukku erat, seolah tak membiarkanku lepas.
Kau tahu...
Kita bersama bukan untuk menjadi pasangan yang biasa-biasa saja.
Kita bersama untuk mengubah dunia, mengejar mimpi.
Karena kita tahu, kita utuh bila bersama. Karena kita tahu, kita berarti bila bersama.
Jangan kau takut kutinggalkan demi pencapaian mimpi-mimpiku. Aku selalu kembali padamu. Karena kau alasanku melakukan semuanya.
"Aku cinta padamu." Itu yang kau bilang padaku.
Cintalah alasanmu melakukan rutinitas menjemukan: menunggu!
Cintalah alasanmu tetap setia pada si lugu berambisi besar ini.
Cintalah alasanmu untuk tak kan pernah meninggalkanku berjalan sendiri menopang cita-citaku
Kau selalu menangis tiap aku pulang larut malam.
"Aku mencemaskanmu." Begitu katamu padaku.
Kau selalu menangis tiao aku lembur di Sabtu-Minggu.
"Aku merindukanmu." Begitu ujarmu padaku.
Kau selalu saja menangis...
Aku memang tak peka...
Tak kubawakan kau setangkai bunga tiap aku pulang ke rumah, karena aku telah tertekan beban pekerjaanku.
Tak kuajak kau pergi berjalan-jalan, karena aku terlanjur sibuk dengan urusan kantorku.
Namun kulakukan itu untukmu...
Aku menaklukkan dunia untuk kupersembahkan padamu.
Aku membanting tulang untuk mencukupi keperluanmu.
Aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu.
"Cinta kita ini adalah cinta yang sampai mati," kataku suatu hari padamu. Kau menangis lagi sambil memelukku erat, seolah tak membiarkanku lepas.
Kau tahu...
Kita bersama bukan untuk menjadi pasangan yang biasa-biasa saja.
Kita bersama untuk mengubah dunia, mengejar mimpi.
Karena kita tahu, kita utuh bila bersama. Karena kita tahu, kita berarti bila bersama.
Jangan kau takut kutinggalkan demi pencapaian mimpi-mimpiku. Aku selalu kembali padamu. Karena kau alasanku melakukan semuanya.
No comments:
Post a Comment